Sabtu, 02 Maret 2013

Pribadi Yang Berorientasi Pada Tindakan

Berorientasi pada tindakan berarti sifat dan karakter yang mampu  berpikir secara  cepat dan tepat dalam  bertidak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif. Sikap ini terkadang dikaitkan dengan seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen orang tersebut atas perkataannya.

Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya.


Sikap dan Tindakan Bagi Pribadi yang Berorientasi Pada Tindakan


Pikirannya lebih berorientasi pada tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata kata, berpikir pikir atau berwacana. Sikap seseorang yang berorientasi pada tindakan diartikan sebagai sikap seseorang yang tanggap terhadap keadaan, dapat berfikir cepat untuk mencari solusi atas suatu permasalahan, seberapa cepat dia mengambil tindakan atas solusi yang didapatkan, dan berkomitmen dengan apa yang telah dikatakannya. Sikap pribadi yang berorientasi pada tindakan akan memiliki orientasi PDCA ( Plan, Do, Check, Action), hal ini berarti tidak hanya sekedar merancang, tapi juga melaksanakannya. Pribadi yang berorientasi pada tindakan harus menghindari NATO (No Action Talk Only), NACO(No Action Concept Only), NADO (No Action Dream Only).



Resiko ???

  • Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard M.H.)
  • Resiko adalah ketidakpastian yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) (A.Abbas Salim)
  • Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)
  • Resiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan (Herman Darmawi)
  • Resiko adalah probabilitas seseuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang diharapkan (Herman Darmawi)
Risiko adalah apa pun yang mengancam atau membatasi kemampuan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai misinya. Hal  ini dapat berupa kejadian yang terduga dan tak terduga, dan jika hal itu terjadi hal tersebut memiliki potensi untuk mengancam perusahaan atau organisasi, baik itu dalam hal yang bersifat material (biaya atau uang) atau dalam skenario terburuk menyebabkan perusahaan bangkrut.


Cara Mengidentifikasi Resiko Potensial

Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana proyek. tujuan kita untuk dapat mengidentifikasi resiko adalah untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan. Cara mengidentifikasi resiko potensial adalah sebagai berikut : 
  • Mengetahui kemungkinan – kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan harus berhati – hati atas kemungkinan timbulnya setiap kerugian .
  • Memperkirakan frekuensi dan besar kecilnya risiko sehingga dapat diperkirakan kemungkinan kerugian maksimum dari risiko yang berasal dari berbagai sumber.
  • Memutuskan pemakaian metode pengolahan risiko yang terbaik dan paling ekonomis,apakah dengan jalan menghapuskan, mengurangi, membatasi, menanggung sendiri, memindahkan atau mengkombinasikan metode – metode tersebut.
  • Mengadministrasikan program –program manajemen risiko termasuk mengadakan penilaian kembali atas program – program, pencatatan – pencatatan dan lain sebagainya.

Cara Mengelola Resiko

  1. Identifikasi resiko : Identifikasi resiko adalah suatu cara atau proses mengetahui bagaimana kita berusaha untuk sistematis dalam menentukan adanya berbagai ancaman terhadap rencana bisnis yang akan kita jalankan.
  2. Analisis Resiko : Analisa resiko adalah suatu usaha mencari tahu seberapa besar resiko yang nantinya akan terjadi apabila sesuatu yang tidak kita inginkan tiba-tiba menghampiri usaha bisnis kita dan bagaimana konsekuensinya .
  3. Pemetaan resiko : Pemetaan resiko adalah gambaran yang nantinya diguanakan untuk memberikan informasi seberapa besar resiko yang akan ditimbulkan apabila melakukan bisnis ini dan dibandingkan dengan bisnis yang lainnya.
  4. Pengelolaan resiko : Pengelolaan resiko adalah suatu metode yang kita putuskan apakah kegiatan bisnis ini mempunyai resiko kecil atau besar dengan mempertimbangkan seberapa besar keuntungan dan kerugian yang akan dihasilkan.
  5. Pengendalian dan pengawasan resiko : Pengendalian risiko merupakan langkah penting dan menentukan dalam keseluruhan manajemen risiko. Risiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan tepat, efektif dan sesuai dengan kemampuan perusahaan (Ramli, 2010). Pengawasan resiko adalah proses penetapan untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan tanpa terjadi resiko yang timbul.

Daftar Pustaka


Arti Penting Perubahan Pola Pikir


Pola pikir adalah Cara pandang seseorang secara mental yang menghasilkan sebuah  sikap (rasa suka & tidak suka) terhadap sesuatu dan terungkap dalam tingkah serta perilaku serta pada akhirnya menghasilkan  atau menentukan nasib seseorang.

Pembentukan Pola pikir : 















Jadi arti penting dari sebuah perubahan pola pikir adalah membentuk cara berfikir dan cara pandang seseorang  dengan memahami situasi kondisi dalam lingkungan tertentu. Membuang pikiran negatif dengan memiliki mindset yang positif serta di dukung dengan belief (kepercayaan) yang kuat, sehingga dapat menghadapi perubahan kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar, dapat menghadapi kejadian yang tak terduga, serta dapat bersemangat dalam menghadapi kesempatan- kesempatan yang baru. Dengan mengerti pentingnya sebuah perubahan pola pikir akan menciptakan wirausahawan yang baik dan berkompeten, karena wirausaha itu berdiri dari pola pikir.

Pola Pikir Seorang Wirausaha

Setelah mengerti apa yang dimaksud dengan pola pikir dan arti penting dari suatu perubahan dalam pola pikir seseorang, sekarang kita akan memasuki pembahasan lebih khusus mengenai pola pikiri seorang wirausaha. Pola pikir seorang wirausaha di dasari dengan rasa ingin tahu dan mencari cara baru (peluang baru) dalam meningkatkan kualitas sumber daya nya secara efisien.  Mampu Mengeksplor berbagai kesempatan dengan pendekatan/disiplin yang tidak biasa dan bekerja secara efektif hanya mengeksplor peluang terbaik dan menjauhi berlelah-lelah dengan mengejar setiap kesempatan. Secara umum pola pikir wirausaha dibentuk dari sebuah kreasi lalu di kembangkan menjadi konsumtif dan produktif lalu menciptakan sebuah pola pikir sebagai pekerja.



Teori Kecerdasan Finansial

Kecerdasan financial (FQ/ Financial Quotient) adalah kemampuan seseorang untuk mengelola sumber daya baik di dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya untuk menghasilkan uang.Secara umum, kecerdasan bisa di kembangkan. baik melalui institusi pendidikan formal maupun non formal. Demikian juga dengan kecerdasan mengelola uang yang kita kenal dengan Kecerdasan Finansial. Pendidikan Finansial ini sangat penting bagi semua orang, tak terkecuali kaum menengah ke bawah agar mereka mampu meninggalkan jurang kemiskinan.



Kreatif dan Inovatif

Kreativitas itu adalah :

  • Bukanlah semata-mata memecahkan masalah tetapi menciptakan sesuatu yang lebih baik, orisinil, dan pemecahan masalah yang kreatif.
  • Cara mengoptimalkan dan menggunakan pengetahuan Anda untuk mengetasi masalah yang belum ada jawaban pasti.
  • Kemampuan utama dan dasar menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
  • Cara untuk menghasilkan kesuksesan dengan penciptaan ide, gagasan serta memunculkan sebuah inspirasiyang brilian.
  • Tidak bisa ditiru’dicangkok’ atau dipaksakan pada orang lain tetapi bisa dipelajari dan dilatih menggunakan cara yang berbeda dan lain dari yang orang lain lakukan.
  • Kunci untuk merancang desain produk baru dan munculnya teknologi baru.
  • Tanpa kreatifitas berarti tidak ada penemuan.

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru.jadi inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif  mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain.


Cara Mengukur Potensi Kreatif


Ø  Mulai berimajinasi dan terus berimajinasi
Ø  Berfikir berbeda dari orang lain atau berlawanan
Ø  Belajar berfikir optimis, bukan berfikir pesimis dalam menghadapi masalah yang belum terjawab. CaranyaialahSelalu membuat konsep, yaitu:Berpikir, Melihat dan Memvisualiasasi hal dari segala Aspek.
Ø  Amati perubahan-perubahan yang terjadi dan temukanlah kreasi baru
Ø  Selalu berpikir bahwa barang, perubahan, atau produk atau hal yang Anda lihat itu belum sempurna, Masih bisa disempurnakan.Masih bisa disempurnakan lagi untuk dijadikan inspirasi dan peluang bisnis.


Cara Meningkatkan Kreatifitas

Cara meningkatkan kreativitas adalah dengan cara menyerap berbagai ilmu dan pengalaman sebanyak mungkin dari apa yang pernah kita alami, semakin banyak hal yg diketahui, semakin berkembang kreativitas kita.


Biarkanlah pikiran kita berimajinasi bebas, hal ini akan meningkatkan kreativitas, Jangan mudah menyerah dan jangan takut mencoba hal-hal yang baru, latihlah kemampuan yang kita miliki sesering mungkin, dan percayalah pada diri sendiri bahwa kreatiftias ada dalam diri kita. 


Daftar Pustaka

http://belnokov.narotama.ac.id/referensi/KREATIFITAS%20IV