Kamis, 07 Februari 2013

Technopreneurship

Mengenal Tentang Kewirausahaan

"Kewirausahaan" ketika kita mendengar kata tersebut pasti akan langsung menuju kepada suatu profesi sebagai pengusaha. Kewirausahaan juga dikenal sebagai  cara dimana kita akan mendirikan atau membuat usaha yang baru yang nantinya diharapkan dapat berkembang untuk lebih maju. Berikut beberapa penjelasan tentang kewirausahaan :

  • Seseorang yang melihat adanya sebuah peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan memperkenalkan barang dan jasa serta mengolah bahan baku yang baru.
  • Cara seseorang yang sangat unik yang berpembawaan pengambil resiko dan yang mampuu memperkenalkan produk - produk baru, teknologi baru secara inovatif ke dalam sebuah perekonomian.
Secara umum kewirausahaan adalah bagaimana mengelola sebuah perekonomian baru atau bisnis baru yang di bangun dengan memanfaatkan peluang pasar yang ada, serta dalam membangun bisnis baru tersebut dilakukan dengan mengevaluasi dan identifikasi peluang pasar, menemukan solusi mengisi peluang pasar yang ada, mempunyai sumber daya yang cukup(uang,peralatan,dsb) serta mampu mengelola resiko-resiko terkait dengan bisnisnya. Kewirausahaan juga mampu mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang benar-benar baru dan mempunyai jiwa kreatif dan inovatif.


Mengenal Technopreneurship

Setelah kita melihat penjelasan tentang kewirausahaan yang berisi tentang pengelolaan suatu usaha secara umumnya, maka bila kita berkata tentang "Technopreneurship" maka bahasan kali ini adalah merupakan suatu kewirausahaan secara khususnya.

Secara umum Technopreneurship adalah cara berwirausaha atau sebuah wirausaha yang memanfaatkan teknologi sebagai basis nya. Pembentukan usaha dengan memanfaatkan teknologi mempunyai harapan atau tujuan bahwa dengan menciptakan strategi dan inovasi yang tepat akan dapat menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor utama untuk pengembangan perekonomian.

Seorang technopreneurship adalah seorang yang mampu : 
  • Memanfaatkan keahlian/disiplin ilmunya untuk bisnis.
  • Menangkap peluang untuk penciptaan bisnis.
  • Melalui invensi diubah menjadi inovasi yang memberikan peluang besar untuk menjadi bisnis.
Technopreneurship juga harus mempunyai wawasan yang luas, keberanian,keterampilan serta berbagai pengalaman terkait dengan pengembangan teknologi yang ada.  Inovasi  sangat di perlukan karena inovasi adalah bagaimana menciptakan sebuah hasil karya yang kreatif serta pada akhir nya dapat memberikan kemaanfaatan sosoal ekonomi.


Beberapa Filosofi Wirausahawan

1. Filosofi seorang Tiong - Hoa


Seorang pengusaha Tionghoa, Nyoto Suhardjoyo, mengatakan, kiat bisnis seorang Tionghoa sangat bertalian dengan filosofi atau gaya hidup mereka. Dalam berusaha, kata Nyoto, orang Tionghoa cenderung rajin dan ulet.

"Contohnya, perantau China yang ada di mana-mana, saat merantau tidak membawa apa-apa, hanya baju dan celana, tetapi kerap akhirnya berhasil? Karena rajin," katanya dalam pameran "Gerakan Kewirausahaan Nasional", Jakarta, Kamis (3/2/2011).

Selain itu, pengusaha Tionghoa, lanjut Nyoto, senantiasa hidup sederhana dan hemat. Mereka memegang peribahasa "Liang Ru Er Chu" yang artinya pengeluaran disesuaikan dengan pemasukan. Pengusaha China pun, lanjut Nyoto, selalu berusaha menjaga kepercayaan pelanggan ataupun rekan bisnisnya. "Kepercayaan, itu modal untuk dijaga. Kalau seseorang tanpa kepercayaan, kariernya habis. Apalagi dalam perdagangan," katanya. Terakhir, menurut Nyoto, yang menjadi kunci sukses orang Tionghoa dalam berbisnis adalah menggunakan kebaikan hati atau jujur.



2. Filosofi Goblok menurut "Bob Sadino"

Goblok atau Pintar? Trus apa maknanya belajar 'Goblok'?
Bukankah banyak orang pandai tapi tak berhasil dalam usaha atau bahkan melangkahpun tak berani. Om Bob bilang, kalo orang 'goblok' itu tak pandai menghitung, makanya lebih cepat mulai usaha. Kalau orang pinter, menghitungnya 'njlimet', jadi nggak mulai-mulai usahanya.Orang 'goblok' berbisnis tidak berfikir urutan, sedangkan orang pinter, berfikir urut. Orang pintar tidak percayaan dengan orang lain, jadi semuanya mau dikerjain sendiri, seolah tak ada yang dapat menggantikan dirinya.

Nah, kalau orang 'goblok', dia akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya, untuk menjalankan usahanya. Orang pintar ketemu gagal, cenderung mencari kambing hitam untk menutupi kekurangannya. "Ehm, situasi ekonominya lagi down", atau "Pemerintah nggak mendukung saya", kata orang pintar. Lain hal dengan orang 'goblok', jika ketemu gagal, nggak merasa kalau dia gagal, karena dia merasa sedang 'belajar'.

Bahkan Om Bob juga mengatakan bahwa dia sebagai orang 'goblok' tidak melakukan perencanaan usaha, target ataupun mengenal cita-cita. Namun sebaliknya, semua karyawannya harus memiliki target dan perencanaan. Buahnya, orang 'goblok' yang jadi bossnya orang pintar. Itulah adilnya Tuhan menciptakan orang pintar dan orang 'goblok'.

Karakteristik Seorang Wirausaha

Seseorang yang berwirausaha harus memiliki dasar - dasar yang kuat agar dalam membangun sebuah usaha tidaklah mudah untuk menyerah. Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Ada beberapa karakteristik penting bagi seorang wirausaha, yaitu : 

 a. Keyakinan dan Niat

Sifat ini cenderung menjadi modal utama dalam melakukan sesuatu termasuk dalam berwirausaha. Pola pikir yang baik,positif dan mau untuk sukses akan menciptakan pribadi yang sukses. Karena semua hal itu harus didasari dengan niat dan keinginan yang kuat.

b. Percaya Diri

Sifat yang harus di miliki oleh seorang wirausaha adalah di mulai dari pribadi diri sendiri terlebih dahulu. Memiliki pribadi yang mantap dan tidak mudah terombang-ambing oleh saran dan pendapat orang lain. Tapi di sisi lain juga harus mau menerima masukan dan kritikan dari orang lain.

c. Berorientasi pada tugas dan hasil

Seorang wirausaha ini adalah mengutamakan prestasi dahulu baru setelah itu prestise, karena biasanya jika memikirkan prestise dahulu,usaha atau bisnis nya tidak akan maju.

d. Pengambilan Resiko

Karakter ini adalah bagaimana setiap wirausaha harus selalu berfikir optimis, mampu bertahan dalam persaingan dan tantangan sebagai pengusaha.

e. Kepemimpinan

Sifat pemimpin harus ada dalam setiap masing-masing individu. Pemimpin yang baik adalah yang mau menerima kritik dari bawahan dan mampu mengayomi bawahan nya. Pemimpin juga harus selalu mengetahui sasaran apa yang akan hendak di capai.

f. Berorientasi ke masa depan

Seorang wirausaha haruslah mempunyai visi dan misi yang baik untuk ke depan nya. Jadi seorang wirausaha di tuntut unutk dapat merencanakan strategi-strategi yang matang agar jelas langkah yang akan di laksanakan.

g. Kreativitas

Kreatifitas disini di artikan bahwa seorang wirausaha harus mempu untuk menciptakan produk-produk yang baru dan inovasi-inovasi yang baru untuk usaha nya.


Contoh Tipe Seorang Wirausaha

a. Mau bekerja keras

Dalam hal ini unsur yang mendukung agar wirausaha mampu bkerja keras adalah dengan disiplin.

b. Bekerja sama dengan orang lain

Perbanyak teman dan relasidalam berbisnis. Karena seorang wirausaha yang mudah untuk bergaul akan di senaangi banyak masyarakat.

c. Penampilan yang baik

Di tekankan di sini adalah penampilan wirausaha yang jujur, dan disiplin. Bukan body face nya yang di tekankan. Ingat bahwa pribadi yang baik dan jujur akan di senangi orang di mana saja dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.

d. Yakin

Bahwa tanamkan rasa yakin bahwa kita akan sukses dengan melakukan suatu usaha, jangan ragu dan jangan bimbang.

e. Mau menambah pengetahuan

Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Memiliki ilmu dan keterampilan khusus akan di bayar dengan mahal. Pendidikan bukan berarti harus ke perguruan tinggi tapi bisa dengan kursus,penataran di kantor, mambaca dan sebagainya.

f. Ambisi Untuk Maju

Jangan pernah menyerah untuk berjuang, harus mempunyai semangat yang tinggi dan mau berjuan untuk maju.

g. Pandai berkomunikasi

Pandai dalam mengorganisasi sebuah pikiran kedalam ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak di dengar, dan mampu menarik perhatian orang lain.


Setelah melihat beberapa penjelasan diatas, ada baiknya kita melihat lagi contoh - contoh daerah yang sukses dalam bidang kewirausahaan, khususnya di dalam bidang teknologi (Technopreneurship), seperti silicon valley di America dan Bangalore di India.

   Wirausaha berbasis teknologi informasi adalah pendirian suatu usaha yang bergerak di bidang IT ( teknologi dan informasi ) seperti halnya internet service provider, produsen hardware dan software, dll. Secara khusus banyak sekali bidang bisnis di dalam dunia IT, tapi pada umumnya bidang usaha yang sering dimasuki adalah sebagai berikut :
·                     Perusahaan pengembangan perangkat lunak aplikasi (software house).
·     Konsultan Implementasi Teknologi Informasi baik itu implementasi hardware maupun implementasi software.
·                     Distributor dari produk-produk IT, baik hardware ataupun software.
·                     Training dan pendidikan bidang IT.

Silicon valley, merupakan pusat bisnis yang menjadi acuan dalam mengembangkan teknologi kewirausahaan karena keberhasilannya dalam mengembangkan bisnis teknologi. Perkembangan wirausaha IT di silicon valley didukung oleh Stanford university sebagai pengembang ide untuk membangun industry. Selain itu, Stanford university berperan sebagai pengarah untuk membuat usaha sendiri bagi murid – muridnya. Dan juga setelah berhasil dengan 1 perusahaan di daerah sillicon valley, Stanford university mulai mencari peluang lain untuk mengembangkan teknologi di daerahnya sehingga semakin banyak pengembang teknologi di silicon valley, semakin maju pula perkembangan bisnis disana.

Melihat perkembangan Technopreneurship di Luar negeri (Bukan di Indonesia) bisa disimpulkan bahwa Perkembangan wirausaha bidang IT di Indonesia saat ini sudah cukup berkembang, dimana dapat diketahui bahwa saat ini sudah banyak entrepreneur – entrepreneur pada bidang IT di Indonesia yang sudah sukses dan memiliki lapangan pekerjaan yang dapat dibilang besar. Seperti halnya Kaskus dan indowebster, berawal dari pembuatan website untuk forum komunitas dan sebagai website untuk berbagi file, saat ini sudah berkembang menjadi forum komunitas dan jual beli (kaskus) dan web untuk berbagi file serta sebagaiinternet Service Provider.

Secara umum untuk pengembangan wirausaha berbasis IT di Indonesia sedikit sulit untuk berkembang, dimana lingkungan di Indonesia masih belum mampu mendukung seorang entrepreneur untuk dengan mudah mendirikan dan menjalankan perusahaan sendiri yang khusus di bidang IT. Ada beberapa factor yang mempengaruhi hal ini antara lain :
·                     Belum adanya regulasi khusus yang mendukung kegiatan perusahaan start-up seperti tidak adanya insentif pajak dari pemerintah. Di Indonesia, semua perusahaan baik perusahaan kecil atau besar mengikuti peraturan yang sama. Hal ini memang seringkali dirasakan memberatkan bagi perusahaan start-up yang tentunya terbatas dalam bidang operasi dan pendanaannya.
·                     Belum adanya dukungan dari dunia komunitas keuangan Indonesia seperti belum adanya kredit dari perbankan untuk operasi perusahaan dengan bunga dan persyaratan yang memadai. Hampir semua bank mensyaratkan agunan (kolateral) dalam bentuk bangunan atau deposito untuk setiap usulan pendanaan yang dipastikan sangat sulit dilakukan oleh sebuah perusahaan start-up. Bahkan dalam lingkungan entrepreneurship sering dikenal sebuah pameo yang mengatakan perbankan hanya meminjamkan uang kepada perusahaan yang tidak membutuhkan pendanaan, sedangkan perusahaan yang membutuhkan pendanaan sangat sulit dalam mengakses fasilitas keuangan yang ada.
·                     Masih lemahnya perlindungan dan penghargaan dalam bidang patent yang berakibat masih kurangnya entrepreneur Indonesia yang menekuni pengembangan perangkat lunak aplikasi, karena tidak ada jaminan bahwa aplikasi mereka tidak digandakan secara illegal.
·                     Belum adanya semangat untuk mendukung dunia wirausaha dari perusahaan pemerintah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peraturan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan negara atau BUMN dilakukan minimal 30 hari setelah semua dokumen disetujui. Persyaratan ini berlaku bagi perusahaan besar dan juga perusahaan kecil yang berarti bahwa perusahaan kecil atau baru memberikan pinjaman selama setidaknya 30 hari kepada perusahaan negara atau BUMN tersebut. Hal ini tentunya sangat memberatkan perusahaan start-up.


Sumber : 

  • Rahardjo Budi, “Pelajaran dari Mendirikan perusahaan start – up”. artikel popular, www.ilmukomputer.com,2003.
  •  DR. H buchari alma,” Panduan Perkuliahan Kewirausahaan”. Bandung: CV ALFABETA ,2000.
  • Kasmir , S.E, M.M. “kewirausahaan”. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,2006.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar